Senin (25/3), PKSI FEB UGM telah berhasil menyelenggarakan Pendampingan Teaching Factory (TEFA) ke-1 di SMKN 1 Godean. Beberapa agenda yang dilakukan pada pendampingan sesi ke-1 diantaranya adalah pengambilan data bisnis kepada UMKM serta menyusun proses bisnis dan kebijakan akuntansi bagi masing-masing UMKM. Agar pengambilan data UMKM ini lebih variatif dan efisien, siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok menggunakan UMKM yang berbeda-beda.

Pengambilan data bisnis UMKM didampingi oleh 1 atau 2 guru dengan 1 anggota PKSI. Metode yang digunakan untuk pengambilan data bisnis dilakukan dengan wawancara. Hasil wawancara tersebut nantinya akan dilaporkan ke formulir yang disediakan oleh tim PKSI (via spreadsheet). Formulir ini nantinya oleh tim PKSI akan diberikan feedback. Setelah selesai mengumpulkan data bisnis UMKM, selanjutnya masing-masing kelompok diharuskan untuk menceritakan proses bisnis beserta kebijakan akuntansi dari masing-masing UMKM. Proses bisnis dan kebijakan akuntansi disusun berdasarkan dari hasil wawancara dari UMKM. Proses penyusunan proses bisnis dan kebijakan akuntansi ini merupakan proses yang panjang sehingga setelah kegiatan TEFA ini berakhir, para siswa diperbolehkan untuk terus berkomunikasi kepada tim PKSI melalui zoom ataupun platform lain seperti Whatsapp. 

Dengan begitu seiring dengan berakhirnya penyusunan proses bisnis dan kebijakan akuntansi UMKM, diharapkan para siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya teknologi informasi dalam praktik akuntansi. Selain itu, dengan mengintegrasikan teknologi informasi dalam kurikulum pendidikan, diharapkan lulusan SMK Akuntansi dapat memiliki kompetensi yang relevan dan siap terjun langsung ke dunia kerja.

Pada 8-9 Desember 2023 Pusat Kajian Sistem Informasi menyelenggarakan Pilot Test SIDEK-ERP dalam rangka menuju pelaksanaan Teaching Factory (TEFA) SMK Akuntansi. Peserta pilot test SIDEK-ERP yaitu SMKN 1 Godean dan SMK YPKK 2 Sleman. Kegiatan tersebut diikuti oleh 16 peserta dan 4 guru untuk masing-masing sekolah. Siswa yang terpilih dalam kegiatan pilot test SIDEK-ERP nantinya akan melaksanakan TEFA yang bekerjasama dengan UMKM di daerah Yogyakarta. Pilot Test SIDEK-ERP bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa SMK akuntansi mengenai bagaimana proses bookkeeping dapat dijalankan menggunakan aplikasi ERP.

Hari pertama siswa diberikan pelatihan mengenai bagaimana cara mengambil data bisnis  UMKM meliputi identifikasi profil perusahaan, ragam transaksi yang terjadi hingga mendefinisikan akun yang digunakan oleh UMKM. Sesi tersebut dipandu oleh Bapak Sony Warsono MAFIS., Ak., CA., Ph.D. dan Ibu Arika Artiningsih S.E., M.Acc., M.Com., M.Res., Ph.D. Pembekalan tersebut juga memberikan gambaran kepada siswa bagaimana porsedur wawancara dan pertanyaan apa saja yang dapat disampaikan kepada pemilik UMKM untuk memperoleh informasi terkait data bisnisnya.

Selanjutnya pada hari kedua seluruh peserta diberikan pelatihan bagaimana mencatat transaksi yang terjadi menggunakan aplikasi SIDEK-ERP yang dipandu oleh Anggit Firmansyah. Seluruh peserta diajak untuk mencoba beragam transaksi sesuai modul yang disediakan oleh SIDEK-ERP yaitu modul penjualan, pembelian, keuangan, persediaan, dan akuntansi. Pelatihan SIDEK-ERP ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada siswa smk akuntansi ketika melaksanakan TEFA untuk membantu merapikan pembukuan UMKM.

Pada 9 Maret 2024 Pusat Kajian Sistem Informasi (PKSI) melakukan kegiatan Klinik Ekonomi dan Bisnis (KEB): Pelatihan Sidek-ERP untuk teaching factory SMK Akuntansi. Pelatihan ini diikuti oleh sekolah yang bekerjasama dengan PKSI yaitu SMKN 1 Godean dan SMK YPKK 2 Sleman. Pelatihan SIDEK-ERP dilakukan dengan memberikan pemahaman secara mendalam mengenai konsep bisnis dan bagaimana penggunaan SIDEK-ERP pada seluruh jenis modul yang tersedia. Dengan mengikuti pelatihan ini, siswa diharapkan dapat memahami proses bisnis para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lebih mudah dan dapat membantu proses pembukuannya.

Selain itu, kegiatan KEB tidak hanya sekedar memberikan pelatihan SIDEK-ERP akan tetapi juga memberikan pelatihan teknis pengambilan data di lapangan dan pendampingan kepada UMKM. Pelatihan tersebut dilakukan melalui pendampingan siswa dalam pelaksanaan TEFA untuk mengetahui apakah teori dan penggunaan SIDEK-ERP yang telah diajarkan dapat diimplementasikan dengan baik ketika menghadapi proses bisnis di UMKM secara langsung.

Sebagai langkah progresif dalam peningkatan kualitas pendidikan SMK program keahlian akuntansi, KEB ditujukan untuk menyajikan opsi TEFA yang lebih inovatif dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan KEB, guru akan mendapatkan masukan berupa desain pembelajaran yang telah disusun secara cermat, memungkinkan siswa untuk mengemban peran vital sebagai akuntan dalam lingkup UMKM.

Keterlibatan siswa dalam peran akuntan ini akan diperkuat oleh integrasi SIDEK-ERP sebagai platform manajemen bisnis yang tidak hanya mendukung, tetapi juga melengkapi setiap tindakan dan keputusan yang diambil oleh siswa. Harapannya, KEB dapat menjadi solusi TEFA yang relevan dan terkini, sesuai dengan tuntutan era pengelolaan akuntansi yang semakin diarahkan pada pemanfaatan aplikasi digital. Dengan demikian, KEB diharapkan dapat membentuk lulusan SMK yang siap menghadapi perubahan dinamis di dunia bisnis, khususnya dalam pengelolaan akuntansi berbasis teknologi.

Pada tanggal  21 Maret 2024, Pusat Kajian Sistem Informasi (PKSI) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Pilot Test SIDEK ERP. Acara ini diadakan dalam rangka mendukung pelaksanaan konsep Teaching Factory di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang Akuntansi.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa SMK Akuntansi tentang bagaimana proses akuntansi dapat dijalankan dengan menggunakan aplikasi ERP.

Pentingnya Penggunaan Aplikasi ERP dalam Akuntansi

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang mengintegrasikan semua proses bisnis suatu perusahaan, termasuk keuangan, sumber daya manusia, manufaktur, dan persediaan, menjadi satu platform. Dalam konteks akuntansi, penggunaan aplikasi ERP dapat mempermudah proses pencatatan transaksi, pelacakan aset, dan penyusunan laporan keuangan.

Dengan mengadopsi teknologi ERP, SMK Akuntansi dapat memberikan pemahaman praktis kepada siswa tentang bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam mendukung fungsi akuntansi secara efisien dan efektif. Hal ini juga membantu siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin digital.

Apa saja pelaksanaan Pilot Test SIDEK-ERP?

Pilot test ini melibatkan partisipasi aktif dari guru dan siswa SMK Akuntansi, serta tim dari PKSI UGM yang bertanggung jawab atas pengembangan dan implementasi aplikasi SIDEK-ERP. Selama kegiatan, peserta pilot test diberikan kesempatan untuk memahami secara langsung bagaimana menggunakan aplikasi tersebut dalam konteks proses akuntansi.

Para siswa diajak untuk terlibat dalam simulasi transaksi bisnis yang umum terjadi dalam sebuah perusahaan, seperti pembelian barang, penjualan produk, dan pembayaran hutang. Mereka juga diberikan panduan tentang bagaimana melakukan pencatatan transaksi menggunakan aplikasi SIDEK-ERP, serta cara menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan relevan.

Apa Dampak dan Harapan ke Depan?

Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa SMK Akuntansi dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya teknologi informasi dalam praktik akuntansi. Mereka diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama pilot test dalam konteks dunia kerja di masa depan.

Selain itu, PKSI UGM juga berharap bahwa keberhasilan pilot test ini dapat menjadi landasan untuk mengembangkan kerjasama lebih lanjut antara universitas, SMK, dan industri dalam mendukung pendidikan di Indonesia. Dengan mengintegrasikan teknologi informasi dalam kurikulum pendidikan, diharapkan lulusan SMK Akuntansi dapat memiliki kompetensi yang relevan dan siap terjun langsung ke dunia kerja.

Pilot test SIDEK-ERP yang diselenggarakan oleh PKSI UGM merupakan langkah awal yang penting dalam mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya di bidang Akuntansi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, para siswa bisa mendapatkan pemahaman praktis tentang proses bisnis dan fungsi akuntansi dalam era digital ini.

Pada 28-29 November 2023, Pusat Kajian  Sistem Informasi telah menyelenggarakan literasi keuangan untuk UMKM Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Keerom. Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Keerom memprioritaskan UMKM milik OAP sebagai peserta kegiatan literasi keuangan ini. Hal itu karena saat ini masih banyak UMKM milik OAP yang belum bisa mengakses pembiayaan bank sehingga bisnis mereka masih sulit berkembang. Hari pertama literasi keuangan dilaksanakan di Aula Gedung Bupati Keerom dengan cara yang unik yaitu mengajak seluruh peserta untuk merenungi apakah selama mereka menjalankan usaha bertahun-tahun sudah terjadi perkembangan dan apakah kesejahteraan sudah meningkat.

Literasi keuangan tersebut dipandu oleh tim FEB UGM yang diketuai oleh  Ibu Arika Artiningsih S.E., M.Acc., M.Com., M.Res., Ph.D dengan anggota Sudiana Sasmita, Anggit Firmansyah, Nadya Windy Putrie, dan Firdaus Kurniawan. Setelah pertanyaan tersebut terjawab, peserta diperkenalkan dengan dasar akuntansi dan memberikan ilustrasi transaksi berdasarkan bisnis yang dilakukan oleh peserta seperti berjualan inang dan beternak.

Pada hari berikutnya, literasi keuangan dilaksanakan di Aula Hotel Grand Arso dengan mengajak peserta untuk melakukan pencatatan transaksi ke dalam SIDEK-ERP menggunakan smartphone masing-masing peserta. Pada sesi ini antusiasme peserta meningkat karena mereka menyadari bahwa transaksi yang sehari-hari sudah dilakukan dapat dibukukan. Selain itu, peserta juga merasa mudah menggunakan SIDEK-ERP karena hanya perlu memilih nama transaksi dan mengisi nilainya. Salah satu peserta yang merupakan pemilik UMKM kerajinan tangan menyampaikan:

“Dengan ada pembinaan-pembinaan seperti ini saya jadi lebih semangat lagi untuk membuat kerajinan tangan. Walaupun saat ini belum ada pencatatan, kedepannya saya akan catat supaya dapat akses modal untuk kembangkan usaha kerajinan tangan saya ini.”

Pencapaian yang diperoleh dari kegiatan literasi keuangan yaitu UMKM OAP  dapat memahami pentingnya untuk menjaga keberlanjutan usaha. Selain itu, para pelaku UMKM termotivasi untuk menjalankan dan mengembangkan usaha karena terdapat harapan untuk mengakses pembiayaan ke bank.

Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MAKSI FEB UGM) berhasil meraih akreditasi Ungul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA).

Ekonom FEB UGM, Artidiatun Adji, M.Ec., Ph.D., menyebutkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) layak untuk segera diterapkan di Indonesia.

“Selama ini penerimaan cukai pemerintah rata-rata 95 persennya berasal dari penerimaan hasil tembakau (rokok). Oleh karena itu, perlu ekstensifikasi cukai dan MBDK ini adalah salah satu komoditas yang tepat untuk dikenakan cukai,” jelasnya, Senin (24/3) di Kampus FEB UGM.

Kenaikan anggaran pemilu memunculkan harapan terhadap dampak ekonomi di tanah air. Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Rijadh Djatu Winardi, S.E., M.Sc., Ph.D., CFE., mengatakan anggaran yang digunakan dalam pemilu cukup besar. Namun efek dari dana kampanye maupun dana pemilu terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) masih cenderung terbatas.

Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UGM) Kampus Jakarta kembali meraih predikat Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA).

Sampah hingga saat ini masih menjadi persoalan serius bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Gagasan tentang ekonomi sirkular pun digaungkan oleh pemerintah sebagai salah satu solusi untuk mengurai permasalahan sampah ini. Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM sekaligus pakar ekonomi sirkular, Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D., menekankan pentingnya mengubah cara pandang atau mindset semua pihak dalam mengelola sampah baik oleh masyarakat sebagai konsumen maupun pelaku bisnis atau perusahaan sebagai produsen. Menurutnya, dalam memahami persoalan sampah ini tidak hanya sekedar tentang pengelolaan sampah saja namun sistem secara keseluruhan.